Memiliki rumah indah dan nyaman merupakan hal yang semua orang idamkan. Memiliki rumah juga tidak cukup hanya indah dipandang dan nyaman ditempati, namun juga tahan lama pastinya. Memiliki rumah bukan hanya membutuhkan fiturnya yang mewah, namun Anda juga harus fokus pada hal yang fungsional untuk dapat membuat rumah awet dan tahan lama. Misalnya saat pembangunan, Anda harus benar-benar memilih bahan-bahan berkualitas, seperti halnya memilih semen, karena semen merupakan bahan utama yang dapat mempengaruhi kekuatan suatu bangunan. Tapi jika Anda kebetulan tidak tahu cara memilih dan memeriksa kualitas semen, Anda cukup perlu membaca artikel ini hingga selesai untuk mengetahui bagaimana cara memilih dan memeriksa apakah semen yang dipilih berkualitas.
Perbedaan Nilai Semen
Jenis semen yang ada dipasaran untuk konstruksi cukup bervariasi, tergantung fungsi dan kegunaannya. Penggunaan semen yang bervariasi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi pemilihan semen yang tepat, seperti lingkungan, karakteristik ketahanan, parameter desain, dan lain-lain. Namun, dari berbagai jenis semen, untuk membangun tempat tinggal, kebanyakan orang menggunakan Semen Portland biasa atau juga disebut semen OPC.
Bagian penting dalam menentukan pilihan semen yang berkualitas ialah dengan cara memeriksa nilai semen terlebih dahulu, menentukan grade dapat dilihat 28 hari setelah semen digunakan, tiga kelas grade OPC yang biasa di gunakan, yaitu grade 33, grade 43 dan grade 53. Semen dengan grade 33 yang berarti kekuatan semen adalah 33N/mm2, ini biasanya digunakan sebagai konstruksi umum, seperti plesteran atau digunakan sebagai lapisan finishing. Semen dengan grade 43 yang berarti kekuatan semen bernilai 43N/mm2, semen ini biasanya digunakan sebagai konstruksi rumahan, seperti plesteran, pelapisan finishing, pondasi, perekat batu bata, dinding dan sebagainya, semen ini memiliki kekuatan yang lebih bagus di banding grade 33. Sedangkan semen grade PCO dengan grade 53 merupakan semen dengan kekuatan 53N/mm2, semen ini biasanya digunakan untuk konstruksi rumahan bertingkat dengan struktur beton yang berkualitas tinggi, seperti plesteran, perekat batu bata, pondasi, beton dan lain-lain. Semen umumnya mempunyai dua warna, yaitu warna abu-abu dan warna putih, biasanya semen berwarna abu-abu digunakan sebagai konstruksi bangunan seperti beton, plesteran, tembok, dan lain- lain, sedangkan semen berwarna putih biasanya digunakan sebagai pelapis tembok dan dekorasi untuk menambah keindahan arsitektur.
Bagaimana Cara Memilih Semen Berkualitas?
Jika Anda ingin membeli semen, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih semen yang berkualitas.
- Pastikan semen yang Anda pilih merupakan merek terkenal.
- Memeriksa kualitas semen.
- Sebaiknya hindari semen yang sudah lebih dari enam minggu dari tanggal pembuatan.
- Periksa keaslian merek pada kantong.
- Pastikan kantong semen yang Anda pilih masih tersegel atau dijahit dengan mesin pabrik, tidak ada sobekan pada kantong atau bekas jahitan tangan.
- Pastikan nilai semen yang ingin Anda gunakan sesuai dengan konstruksi yang akan dibangun.
- Dan terakhir yang pasti Anda periksa adalah tanda sertifikasi dari Negara.
Seperti yang semua kita ketahui, semen berkualitas mestinya sudah teruji di laboratorium tentang jenis, kualitas semen, kehalusan, kesehatan pada kandungan di dalamnya, tekanan semen saat di gunakan pada konstruksi bangunan. Kita mestinya tahu jenis dan kualitas semen yang digunakan untuk membangun bangunan yang kita inginkan. Namun, selain itu ada beberapa hal yang patut Anda periksa sendiri.
Berikut adalah beberapa hal mudah yang dapat membantu Anda untuk melihat kualitas semen.
- Seharusnya semen memiliki warna abu-abu kehijauan.
- Ketika sejumput semen diambil dan digosok dengan jari, seharusnya semen memiliki tekstur yang halus.
- Semen yang berkualitas harusnya akan mengeras setelah direndam 24 jam dalam air.
- Bubuk semen yang diletakkan pada permukaan air seharusnya akan mengapung dalam beberapa menit sebelum tenggelam.
- Semen tidak tercampur debu atau kotoran yang lain.
- Dan ketika Anda memasukkan tangan pada tumpukan semen akan terasa dingin.
Dalam penyimpanan semen, Anda harus menyusun (diletakkan dengan cara saling berdempetan) kantong semen untuk menghindari sirkulasi udara yang dapat merusak kualitas semen. Semen sangat sensitif dengan air, karena itu seharusnya semen ditempatkan di tempat yang tidak lembab dan jauh dari air. Saat musim hujan, semen harus ditutup dengan plastik atau hal yang dapat melindungi semen dari percikan air. Pastikan semen tidak tersisa saat di gunakan, atau jika memang ada sisa sebaiknya kantong semen ditutup rapat untuk menghindari kerusakan pada semen.