Menyenangkan Hati Suami: Berhias dan Mempercantik Diri - Ausen Property
Berhias dan Mempercantik Diri-Ausen Property

Menyenangkan Hati Suami: Berhias dan Mempercantik Diri

Bismillah

Berhias dan mempercantik diri adalah fitrah kaum wanita. Biasanya wanita berhias dengan berbagai tujuan, misalnya untuk menarik perhatian lawan jenis atau hanya sekedar untuk memenuhi kepuasan dalam diri. Tak jarang juga ada yang gemar berhias dan merias oranglain karena itu adalah salahsatu keahliannya, seperti hal nya tukang make-up.

Namun wanita dalam Islam begitu dimuliakan. Banyak sekali peraturan yang harus dilaksanakan olehnya. Termasuk juga dalam hal berhias. Aturan ini adalah sebuah batas syariat yang seharusnya tidak boleh dilanggar. Syariat menerapkannya bukan untuk melarang muslimah melakukan apapun yang mereka mau. Tapi aturan ini diterapkan pada mereka untuk menjaganya dari jurang kehancuran di dunia dan akhirat. Muslimah diwajibkan untuk menjaga diri dan perhiasan yang ada di dalam dirinya, juga menjaga pandangannya.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki- laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)

Meski dalam syariat Islam berhias memiliki batasan, tetapi muslimah dapat menyalurkan fitrahnya dalam hal gemar menghias diri dengan cara berhias di depan suami. Sebab berhias untuk suami akan mengundang keridhaan dari-Nya (Allah) sebab suami ridha padanya.

Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu pernah menceritakan. Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Hadits di atas mengajarkan bahwa jika ingin berusaha untuk menjadi wanita shalihah maka berhiaslah di depan suami. Sebab hal tersebut pasti akan membuat suami senang dan nyaman melihat istrinya. Berhias di hadapan suami bukan berarti istri harus menggunakan riasan yang terlalu berlebihan (menor) sebab ada juga tipe lelaki yang menyukai bila wajah istri natural tanpa hiasan apapun.

Menyenangkan Hati Suami: Berhias dan Mempercantik Diri-Ausen Property
Menyenangkan Hati Suami Berhias dan Mempercantik Diri – Ausen Property

Intinya adalah istri harus pandai menyenangkan hati suami, sesuai selera suami seperti apa. Tapi yang pasti semua orang suka adalah tidak kotor dan tidak bau. Hal itu juga pasti disukai oleh para suami yang menyukai istri dengan tampilan natural.

Jangan sampai ketika suami pulang dari luar, sudah kelelahan akan tugasnya di tempat kerja kemudian pulang ke rumah lalu mendapati istri yang tidak menyejukkan mata dan hatinya. Padahal seharusnya rumah adalah tempat yang paling dirindukan, menjadi surga di dunia. Hal tersebut hanya akan membuat suami lebih menyukai untuk berlama-lama di luar rumah.

Selain kondisi rumah dan istri yang tidak siap siaga menyambut kepulangan suami dalam keadaan yang sebaik-baiknya, suami juga bisa jadi lebih betah di luar rumah karena banyak wanita di luar sana yang berlomba-lomba menghias dirinya. Mereka memakai perhiasan yang bagus seperti pakaian juga alat-alat kecantikan, menebarkan harum yang semerbak. Cukup bagi mereka untuk bisa menggoda para suami di luar sana. Meski mungkin awalnya tak ada niat dari wanita tersebut untuk menggoda dan suami sudah berusaha untuk setia. Tapi setan bisa menjebak mereka berdua sebab tanpa mereka (para wanita) berhias sedemikian rupa pun setan akan selalu menghiasi wanita agar menjadi penggoda bagi para pria.

“Wanita itu aurat, apabila ia keluar (dari rumahnya) setan senantiasa mengintainya.” (HR. Tirmidzi, dinilai shahih oleh al-Albani).

Oleh karena itu hendaknya para istri berhias di depan suaminya dengan sebaik-baik perhiasan yang ia punya. Pakailah apapun yang suami suka ketika ia memandang, jika memang hal tersebut tidak dilarang oleh syariat. Dengan salahsatu ikhtiar ini maka diharapkan para suami dapat lebih menjaga pandangannya yang kemudian dapat lebih menjaga kemaluannya. Sebab pandangan yang tidak dijaga dapat menjadi pintu masuk untuk zina yang dilakukan oleh kemaluan sebagai puncak perzinaan.

“Telah ditentukan atas setiap anak Adam bagiannya dari perbuatan zina, ia pasti melakukannya. Zina kedua mata adalah dengan memandang, zina kedua telinga adalah dengan mendengarkan, zina lisan adalah dengan berbicara, zina kedua tangan adalah dengan menggenggam, dan zina kedua kaki adalah dengan melangkah, sedangkan hati berkeinginan dan berandai-andai, dan kemaluan mempraktekkan keinginan untuk berzina itu atau menolaknya”. (Muttafaqun ‘alaih)

Selain menjaga penampilan fisiknya, hendaknya istri menjaga ucapan dan perilakunya di hadapan suami. Jangan sampai suami melihat, mendengar, dan merasakan apa yang tidak ia sukai dari istrinya. Istri juga harus menjaga hak dirinya kepada penciptanya yaitu Allah. Meminta pertolongan-Nya agar Allah menjaga suaminya dari hal-hal yang tidak dibenarkan di dalam syariat.

Sekian, barakallahu fiikum Allahu a’lam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top